Selasa, 12 Juli 2011

A. Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu.

Pengetahuan yang sifatnya acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan sosial). Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. disusun secara sistematik

2. ada obyek kajiannya

3. ada ruang lingkupnya kajiannya

4. menggunakan suatu metode tertentu

Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.

Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil. Apalagi jika pengetahuan tersebut telah tersusun dan ditingkatkan menjadi ilmu atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan senjata tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Teknologi adalah suatu studi sistematik akan teknik-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan menafsirkan dunia. (Robert Angus Buchaman.2006:136).

Dengan demikian teknologi itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami ligkungan, dan tergantung pada keahlian yang relatif canggih di bidang baca tulis dan berhitung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri.

Teknologi secara sederhana juga diartikan sebagai segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Jadi tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup. Namun demikian teknologi juga berdampak negatif bagi suatu usaha, sistem atau lingkungan. Sebagai contoh, eksploitasi hutan dengan menggunakan teknologi mekanis sehingga dapat dilakukan secara cepat dan dalam ukuran yang sangat luas, tetapi dapat merugikan ekosistem hutan itu sendiri, bahkan dapat merugikan wilayah lain yang bertetangga dengan lokasi hutan tersebut. Padahal harapan dari eksploitasi maupun pembukaan lahan adalah untuk tujuan positif yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu secara sistematis merupakan jawaban dari “mengapa”, sedangkan teknologi merupakan jawaban dari pertanyaan ”bagaimana”.

Kemudian dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan gejala-gejala alam, dan bahkan dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun harus diingat bahwa penggunaan teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya berdasarkan pada efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi yang berdampak negatif seminimal mungkin. Terlepas dari segi poitif dan negatif tersebut di atas, teknologi diperoleh melalui suatu proses yang dikembangkan oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Berkaitan dengan hal tersebut Tjakraatmadja (1997), mengemukakan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:

1. Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.

2. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan, maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).

3. Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat tersebut tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat sasaran.

4. Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.

5. Pada umumnya teknologi digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia. Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangat erat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang sangat popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan IPTEK.

Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu, ditandai oleh perkembangan IPTEK. Perkembangan teknologi ini sebenarnya sudah dialami oleh manusia primitif. Manusia primitif hampir seluruhnya hidup sebagai komunitas-komunitas nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup tergantung pada keahliannya mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan), berburu, menangkap ikan, dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang dipergunakan berasal dari tulang dan tanduk rusa.

Memasuki jaman batu baru atau neolitik, terjadi revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah terjadinya perubahan dari food-gathering menjadi foodproducing (Soekmono.1990 :45). Perubahan ini telah membawa pengaruh yang sangat mendalam dan luas dalam bidang perekonomian dan kebudayaan. Perubahan itu mengakibatkan terjadinya peralihan dalam kehidupan masyarakat, yaitu cara hidup nomaden dan liar mulai ditinggalkan dan beralih ke cara hidup yang lebih menetap dengan kepandaian membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan dan pertanian. Periode peralihan ini menghasilkan peningkatan yang jelas pada populasi, sehingga mengakibatkan pertambahan jumlah komunitas dan menghasilkan permulaan kehidupan kota. Hidup dalam komunitas berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan dan kerja sama. Maka terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi bertambah sedemikian besar yang diikuti pula oleh munculnya organisasi-organisasi sosial dan politik dari kelompok- kelompok manusia tersebut dengan segala permasalahannya.

Masa neolitik ditandai oleh kemajuan teknologi dengan diciptakannya alat-alat dari batu untuk pertanian. Bahan lain yang dipakai untuk keperluan manusia adalah lempung atau tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata. Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam menangani bahan-bahan mentah tekstil mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun pertama untuk menggantikan kulit kayu dan kulit binatang. Penggunaan api adalah teknik dasar yang belum diketahui oleh manusia pada periode sebelumnya. Penemuan bahwa api dapat dijinakkan dan dikendalikan, selanjutnya ditemukan bahwa api dapat dihasilkan dengan digesekkan secara terus menerus diantara permukaan-permukaan kayu yang kering. Api adalah sumbangan penting prasejarah kepada teknologi tenaga, meskipun sedikit tenaga yang diperoleh secara langsung dari api sebagai perlawanan melawan binatang buas.

Sebagain besar komunitas-komunitas prasejarah masih bergantung pada tenaga manusia, tetapi dalam membuat peralihan menuju kehidupan yang menetap, manusia mulai memperoleh suatu tenaga dari binatang-binatang yang telah dijinakkan. Selain itu mereka juga menemukan layar, dengan memanfaatkan angin untuk menggerakkan sampan-sampan kecil merupakan awal dari rangkaian panjang perkembangan di bidang transportasi laut.

Alat-alat dasar manusia prasejarah ditentukan oleh bahan-bahan yang tersedia di alam sekitar, tetapi setelah mereka mengenal teknik-teknik menggarap batu, mereka banyak akalnya untuk menciptakan alat-alat dan senjata penusuk dan pengarit. Hasilnya seperti tombak berkepala batu, alat pemotong, dan panah merupakan alat yang digunakan secara luas dalam masyarakat. Revolusi neolitik tidak hanya menciptakan alat-alat berburu, namun juga menciptakan alat-alat mekanis gerak berputar dalam bentuk jentera sebagai pembuat tembikar.

Perkembangan di bidang produksi makanan menghasilkan perbaikan-perbaikan lebih maju di bidang peralatan. Keahlian menghasilkan makanan diciptakan untuk melayani kebutuhan pertanian dan peternakan. Tongkat-tongkat penggali, bajak pertama yang masih kasar, arit batu, dan kincir tangan untuk menggiling padi-padian dengan pergesekan antara dua batu. Selain itu teknik-teknik irigasi untuk menjaga tanah tetap dialiri air dan tetap subur.

Tahap-tahap perkembangan cara memenuhi kebutuhan manusia di atas juga diikuti oleh perkembangan teknologinya. Perkembangan teknologi/Iptek di mulai dari hanya memanfaatkan anggota badan yaitu kaki dan tangan, menggunakan peralatan sederhana sampai peralatan yang lebih baik seperti alat-alat dari batu (misalnya bajak, arit, gerabah), dan senjata. Perkembangan Iptek lebih maju lagi dengan diketemukaanya api yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog